Jakarta, 7 Maret 2022 – Perempuan di seluruh dunia harus beradaptasi dan mengubah hidup mereka dengan cara yang tidak terduga. Terlepas dari tantangan pandemi, pembatasan politik, dan konflik global, ketahanan para perempuan sangat luar biasa. Mereka terus hadir untuk diri mereka sendiri, keluarga dan komunitas mereka. Tapi, kenyataannya adalah negara ini terbilang belum adil bagi perempuan.
Menurut World Economic Forum’s Global Gender Gap Report 2021, Indonesia berada di peringkat 101 dalam indeks kesetaraan gender, dimana partisipasi tenaga kerja perempuan, 30% di belakang laki-laki dan hampir 83% pekerjaan perempuan ada di sektor informal. Tapi ini bukan masalah pendidikan. World Bank’s 2021 Report tentang gender dan pendidikan di Indonesia menunjukkan bahwa meskipun perempuan memiliki kinerja yang unggul dalam pendidikan, perempuan lebih jarang dipromosikan dan lebih sedikit mencari peluang promosi. Menyebabkan kesenjangan gaji yang besar antara laki-laki dan perempuan. Para peneliti mengidentifikasi bahwa pola sejarah dan budaya yang mendalam menjadi faktor utama dalam pilihan dan peluang perempuan dalam hidup.
Tidak hanya itu, laporan dari Google tentang“Towards Gender Equity Online”yang dilakukan di Indonesia dan enam negara berkembang lainnya — menemukan banyak hambatan tumpang tindih yang mencegah perempuan untuk sepenuhnya menikmati manfaat yang diciptakan internet. Banyak perempuan berjuang untuk menemukan konten yang relevan di internet, Terlebih lagi, lebih sedikitnya figur perempuan inspiratif yang sesuai dengan norma dan budaya lokal atau komunitas perempuan di internet yang memungkinkan mereka dengan bebas mengajukan pertanyaan yang penting namun dianggap sensitif secara sosial seperti: bagaimana menjadi ibu yang baik atau seputar kesehatan reproduksi. Bahkan di lingkungan fisiknya, perempuan menghadapi pembatasan akses ke internet, karena anggota keluarga yang mungkin bermaksud baik cenderung khawatir tentang paparan yang akan didapatkan anggota keluarga perempuan mereka di dunia yang lebih luas, mengenai keamanan berinternet, dan potensi gangguan dari tanggung jawab yang harus mereka jalankan dan diterima di masyarakat sosial.
Jika dibiarkan, hal ini dapat menimbulkan masalah yang jauh lebih besar bagi negara. Pilar kelima dalam Sustainable Development Goals menjelaskan bahwa ketidaksetaraan gender mengganggu kemampuan Indonesia untuk berkembang, upaya pemberantasan kemiskinan, dan pemerintahan yang efektif. Dengan demikian, menggalakan kesetaraan gender harus menjadi salah satu perhatian utama dari strategi pembangunan. Mendorong kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan dalam hal partisipasi ekonomi, akses yang sama terhadap pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan politik – dalam rangka membantu bangsa untuk benar-benar mencapai potensinya.
“Perempuan adalah pilar kekuatan bagi keluarga mereka dan masyarakat di sekitar mereka. Tapi perempuan tidak bisa hadir untuk orang lain tanpa hadir untuk diri mereka sendiri terlebih dahulu. Google selalu mendukung wanita Indonesia yang ingin meningkatkan dirinya sendiri. Contohnya, secara internal kami memiliki komunitas Women@ID yang sangatlah aktif dan bagi eksternal kami telah menjalankan kelas digital Women Will selama 5 tahun. Di International Women’s Day ini, kami ingin kami ingin mengingatkan dan memberdayakan perempuan Indonesia untuk menunjukkan diri mereka sendiri dengan mencari identitas dan suara mereka, untuk mengungkapkannya melalui inisiatif yang disebut #YukBukaSuara.” jelas Fida Heyder, Head of Consumer Apps Marketing, Google Indonesia.
“#YukBukaSuara adalah sebuah inisiatif untuk menginspirasi lebih banyak perempuan Indonesia, terutama perempuan muda, untuk memahami perbedaan antara stereotip dengan fakta, persepsi dengan kenyataan, suara masyarakat yang mengelilingi dengan pendapat dan suara yang ada di dalam diri sendiri. Melawan apa yang mungkin, mematahkan hambatan, menjadi yang pertama. Karena dengan mengklik tombol dan mengajukan pertanyaan ke Google dapat menghasilkan pengetahuan yang menginspirasi sudut pandang serta membuka dunia yang baru.” tambah Fida
Memberdayakan perempuan untuk membangun karir dan bisnis
Google selalu menemukan cara untuk membantu lebih banyak perempuan mencapai apa pun yang mereka inginkan, terlepas dari gender-nya. Kita tahu bahwa memulai karir itu sulit, terutama di sektor digital. Google berkomitmen untuk terus membantu perempuan memulai karir mereka melalui beragam inisiatif. Salah satunya program yang mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan dan sertifikasi teknologi, seperti Bangkit di mana 30% peserta pada tahun 2021 adalah perempuan, dan Women Developer Academy yang mengajarkan keterampilan profesional teknologi bagi perempuan di Asia Tenggara. Google pun juga membantu perempuan mencapai potensi ekonomi mereka melalui program khusus, WomenWill, yang telah menyatukan 300 ribu pengusaha perempuan untuk saling menginspirasi, berbagi pengetahuan, dan belajar menggunakan alat digital untuk mengembangkan bisnis dari para ahli sejak pertama diluncurkan pada tahun 2018.
Membangun tempat kerja di mana perempuan dapat berkembang
Membangun keragaman, kesetaraan, dan diterapkan ke tempat kerja, produk, dan program adalah pokok dari Google untuk terus lebih bermanfaat bagi semua orang. Hal ini tercermin pada laporan terbaru di Google 2021 Diversity Annual Report yang menunjukkan bahwa di Asia Pasifik, perekrutan perempuan mencapai lebih dari 36%, lebih tinggi dari rata-rata global, dan yang lebih luar biasa adalah perempuan di jajaran kepemimpinan terdapat lebih dari 29%, lebih tinggi dari rata-rata global.
“Terlepas dari laki-laki atau perempuan, memakai hijab atau nggak, kami ingin dikenal sebagai musisi yang memiliki karya-karya berkualitas. Kami merasa bahwa melalui genre rock/metal yang kami sukai, kami dapat menyuarakan ide-ide di kepala kami, tentang stereotipe, prasangka dan semua pandangan masyarakat yang sering kami dengar,” ujar vokalis Voice of Baceprot, Marsya
Hari Perempuan Internasional bukan hanya satu hari perayaan perempuan luar biasa yang mengatasi bias, dan menjadi panutan yang menginspirasi bagi orang lain di komunitas mereka – tetapi pengingat untuk terus menginspirasi pikiran perempuan Indonesia, memahami identitas dan menyuarakan suara mereka untuk meningkatkan hidup mereka dan sesama, mendorong dunia yang lebih inklusif bagi semua orang. Karena ketika perempuan berhasil, semua orang pun berhasil. Ingin tau siapa saja wanita inspiratif yang ada? Coba tanyakan ke Asisten Google “”ceritakan tentang wanita inspiratif” – Selamat Hari Perempuan Internasional!