Jakarta, 20 Mei 2023 – Selain memperkenalkan wajah baru ke hadapan masyarakat, di bulan Mei tahun 2023 Galeri Indonesia Kaya juga kembali mempersembahkan ragam hiburan di akhir pekan dengan tema Bhinneka Tunggal Ika. Hari ini, Galeri Indonesia Kaya bersama Electroma (Dewi Gita & Kenny Gabriel) dan Rafi Sudirman mempersembahkan pementasan bertajuk #INDONESIAKEREN.

“Selaras dengan tema kami, sore hari ini Electroma dan Rafi Sudirman mengingatkan penikmat seni tentang keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia melalui lagu-lagu yang mereka bawakan. Dengan kemasan yang menarik, ketiganya sukses mengajak penikmat seni yang memenuhi Auditorium Galeri Indonesia Kaya untuk ikut menyanyikan lagu-lagu dari Tanah Air. Kami harap, pementasan ini dapat diterima dengan baik oleh para penikmat seni,” ungkap Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.

Selama kurang lebih enam puluh menit, Electroma (Dewi Gita & Kenny Gabriel) dan Rafi Sudirman menghibur penikmat seni dengan lagu-lagu Nusantara seperti Bungbung Hideung, Gundul Gundul Pacul, Zamrud Khatulistiwa, dan masih banyak lagi dengan aransemen kekinian lengkap dengan  kostum dengan sentuhan Indonesia karya desainer Tanah Air, Denny Wirawan. Suara khas dan aksi panggung dari Dewi Gita yang dipadu aransemen Kenny Gabriel sebagai DJ berkolaborasi dengan warna jazz dari Rafi Sudirman memberikan warna menarik bagi para penikmat seni yang memenuhi auditorium Galeri Indonesia Kaya.

Dewi Gita mengungkapkan “Dipercaya untuk kembali menghibur para penikmat seni di Galeri Indonesia Kaya merupakan sebuah pengalaman yang menyenangkan. Karena, pementasan kolaborasi bersama Kenny Gabriel dan Rafi Sudirman ini, menjadi pengalaman ketiga bagi saya dalam menghibur para penikmat seni di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, setelah sebelumnya saya berkolaborasi bersama Woro Mustiko pada 2015, serta Alm. Laila Sari dan Gamelan Irama pada 2017. Sore hari ini, kami membawakan 10 buah lagu yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga para penikmat seni. Semoga penampilan kami dapat diterima dengan baik dan dapat meningkatkan kecintaan dan kebanggaan para penikmat seni tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia.”

Electroma adalah sebuah project kolaborasi antara penyanyi dan seniman Dewi Gita bersama Kenny Gabriel yang membawakan lagu-lagu dengan sentuhan EDM. Sedangkan Rafi Sudirman adalah seorang penyanyi yang mengawali karir dalam kelompok Di Atas Rata Rata generasi kedua asuhan Erwin Gutawa dan Gita Gutawa yang kini aktif bersolo karier.

Pada Sabtu (27/5/2023) mendatang penikmat seni akan diajak menjelajahi waktu dengan pertunjukan bertajuk Senandung Masa-Masa. Dalam pementasan ini, berbagai lagu Indonesia dari era 50an hingga saat ini akan dibawakan dalam aransemen keroncong oleh Keroncong Musyawarah. Dalam pertunjukan ini, Keroncong Musyawarah akan berkolaborasi bersama penyanyi dan seniman panggung seperti Mia Ismi dan Marsheilla Andreis. Selain itu, Gusty Pratama yang memerankan sosok Ismail Marzuki dan Beyon Destiano yang memerankan Hugo Dumas dalam Serial Musikal Payung Fantasi yang terinspirasi dari karya musik dan kisah hidup dari maestro musik sekaligus pahlawan nasional Ismail Marzuki juga akan memberikan warna tersendiri bagi pertunjukan Senandung  Masa-Masa.

Terbentuk sejak Mei 2016, Keroncong Musyawarah merupakan kelompok musik yang beranggotakan enam personil yaitu Angga Pratala (Cello), Anton DKW (Violin), Agung Melon (Cuk), Ava Victoria (Cak), Andika Candra (Flute) dan Dessy Saptany (E.Bass). Keroncong Musyawarah senantiasa menyuguhkan musik dengan genre keroncong pop/langgam/crossover. Perjalanan Keroncong Musyawarah memasuki industri musik Indonesia dimulai dengan terciptanya karya cipta lagu orisinil berjudul Tradisi yang diciptakan oleh Ana Achjuman dan diaransir oleh Keroncong Musyawarah. Karya produksi tersebut mendapatkan nominasi di ajang penghargaan musik bergengsi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2018 dalam kategori Karya Produksi Kroncong/Kroncong Kontemporer/Stambul/Langgam.

“Dalam 10 tahun terakhir Galeri Indonesia Kaya senantiasa memberikan ruang bagi para seniman untuk berkarya, mengenalkan dan menambah wawasan masyarakat tentang ragam kebudayaan yang ada di Indonesia. Semoga beragam pementasan yang ada di Galeri Indonesia Kaya tiap akhir pekan, dapat melahirkan seniman-seniman baru dan meningkatkan minat dan menambah wawasan masyarakat, terutama generasi muda tentang ragam kebudayaan di Indonesia,” tutup Renitasari.  

Sekilas Galeri Indonesia Kaya (GIK)
Galeri Indonesia Kaya merupakan ruang publik berbasis digital yang didedikasikan untuk masyarakat dan dunia seni pertunjukan Indonesia sebagai wujud komitmen Bakti Budaya Djarum Foundation untuk terus memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya generasi muda agar tidak kehilangan identitasnya sebagai bangsa Indonesia.
 
Ruang publik yang berlokasi di West Mall Grand Indonesia lantai 8 ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dengan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya bagi generasi muda, dengan cara yang menyenangkan, terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.
 
Sejak diresmikan pada 10 Oktober 2013 yang lalu, Galeri Indonesia Kaya telah dikunjungi lebih dari 600.000 pengunjung dan menyelenggarakan lebih dari 2.000 pertunjukan yang dipadu dengan konsep kekinian. Selama itu pula, lebih dari 500 pekerja seni terlibat dalam beragam kegiatan seni seperti tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, kunjungan budaya, dan sebagainya.
 
Tempat seluas 635 m² ini juga memiliki auditorium berkapasitas 150 penonton yang didukung fasilitas modern sebagai sarana bagi pelaku seni maupun masyarakat umum untuk menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara gratis, termasuk pengunjung dan penontonnya.
 
Selain menampilkan ragam budaya nusantara di panggung budaya auditorium, konsep desain Galeri Indonesia Kaya tetap mengangkat ke-khas-an Indonesia dalam interior sentuhan rotan kekinian dengan motif pucuk rebung dan kembang tanjung, motif parang (pada ceiling). Berbagai aplikasi terbaru dihadirkan dalam bentuk projection mapping dengan teknologi sensor yang interaktif dan menyenangkan. Secara keseluruhan, terdapat 7 aplikasi yang terinspirasi dari ragam kekayaan Indonesia, antara lain: Bersatu Padu, Selaras Seirama, Sajian Rasa, Arundaya, Cerita Kita, Arungi, dan Pesona Alam.
 
Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.