Jakarta, November 2021 – Berlangsung selama empat hari, sejak tanggal 25-28 November 2021 ini, JFW 2022 genap menampilkan koleksi dari 75 desainer berikut label fashion ternama. Rangkaian gelar adi busana dikemas ciamik dalam 16 show dengan menghadirkan lebih dari 760 looks.

Dari deretan show tersebut, ada benang
merah yang menyatukan semuanya, yaitu sustainability (keberlanjutan).
Keberlanjutan dalam dunia fashion telah menjadi isu hangat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di Indonesia. Fashion yang berkelanjutan tak sekadar mendorong pelaku industri fashion untuk lebih memikirkan lingkungan, tapi juga menjadi keseluruhan semangat dalam menghasilkan produk fashion yang bertanggung jawab.

Kepedulian JFW 2022 pada lestarinya Bumi kita sebagai rumah satu-satunya umat manusia merupakan sebentuk dorongan kepada seluruh elemen yang terlibat, baik untuk industri tekstil, produsen pakaian jadi, maupun untuk konsumen. Terlihat, para desainer yang turut meramaikan Jakarta Fashion Week 2022 telah menampilkan Sustainable Fashion dalam kreasi dan versinya masing-masing.

Desainer papan atas, Dewi dengan labelnya; Fashion Knights 2021, Major Minor dan Byo, telah menerapkan Sustainable Fashion dengan lebih meminimalisasikan limbah. Rinda Salmun, koleksinya menggunakan benang dari limbah pakaian yang telah digubahnya menjadi busana baru. Sementara desainer Toton, membuka diskusi tentang fashion berkelanjutan bersama Orsola de Castro, Creative Director Fashion Revolution.

Svida Alisjahbana

“Sustainable Fashion memang penting untuk diangkat sebagai pengingat kepada para desainer bahwa kita harus selalu berkelanjutan friendly terhadap Bumi. Fashion sustainability sebenarnya pun tidak melulu hanya dilihat dari penggunaan material yang ramah lingkungan, namun juga dari segala sisi,” sambut Svida Alisjahbana, Ketua Umum JFW dan Direktur Utama GCM Group.

Dalam diskusi webinar, hadir label besar Nurzahra mewakili para desainer JFW 2022. Tak ingin ketinggalan, label KAMI juga menyuarakan satu aksi demi keberlangsungan pelestarian alam, Sustainable Fashion.

“Indonesia menghasilkan limbah yang cukup besar. Dari sini, Nurzahra mengusung konsep yang ramah lingkungan. Kami memanfaatkan bahan yang ada untuk diolah kembali. Kami juga mengeksplorasi kain bamboo jersey dan plastik daur ulang untuk koleksi terbaru,” urai Dhira Ragasanmata, Creative Director Nurzahra, yang hadir bersama Windri Widiesta Dhari, Founder Nurzahra.

“KAMI banyak mengeksplorasi tentang kemungkinan apa saja yang bisa kami lakukan untuk mendukung konsep keberlanjutan ini. Sejak dua tahun lalu kami juga sudah mulai mengurangi
(kemasan) plastik dan menggunakan plant-based bag yang terbuat dari olahan singkong. KAMI juga memaksimalkan sisa kain, dan efisiensi pola. Bahkan, pabrik pemasok bahan-bahan KAMI sudah tersertifikasi untuk mengolah limbahnya,” papar tiga Founder KAMI; Istafiana Candarini, Nadya Karina, Afina Candarini, menerangkan.

Fashion berkelanjutan juga mencakup bagaimana industri fashion di sebuah negara bisa melakukan keberlanjutan regenerasi, terus menerus mencetak desainer-desainer berbakat. Salah satunya lewat fashion school, sehingga industri fashion makin berjaya. Dalam perjalanan Jakarta Fashion Week, keterlibatan fashion school menjadi tak terpisahkan. Tahun ini, fashion students dari LaSalle College Jakarta dan Islamic Fashion Institute berpartisipasi menampilkan koleksi terbaru mereka.

“Tanpa fashion school, fashion Indonesia akan jauh lebih lambat kemajuannya. Kami bangga sekali bahwa LaSalle College dan Islamic Fashion Institute bisa berpartisipasi karena dua sekolah ini mewakili dua karakterisitik gaya yang berbeda, yaitu ready-to-wear dan modest wear. Keberadaan sekolah fashion seperti ini membuat eksplorasi terhadap fashion menjadi lebih matang dan membuka wawasan mereka akan industri mode. Sekolah fashion mampu membawa warna dan mempercepat kemajuan perancang,” tanggap Svida Alisjahbana,


Menjadi tahun ke-10 ikut serta di JFW, LaSalle College Jakarta mengakui bahwa berpartisipasi di Jakarta Fashion Week telah menjadi momentum penting dari perkembangan fashion students di institusinya. JFW pada tiap rangkaiannya telah menjadi sumber rujukan lembaga pencetak desainer terbaik itu.

“Banyak sekali lulusan LaSalle College yang setelah tampil di JFW akhirnya bisa terlibat di Indonesia Fashion Forward, dan menjadi lebih maju. Siswa LaSalle mendapat banyak pengalaman dan merupakan kebanggaan tersendiri bisa tampil di JFW. Setiap kali tampil di show JFW, LaSalle membawa desainer muda yang fresh ke dunia luar. Desain-desain yang ditunjukkan pun sudah melalui kurasi kami. Bukan hanya menemukan yang terbaik, tapi sesungguhnya, LaSalle adalah pencetak bakat” jelas Shinta Djiwatampu, Fashion Design Program Director LaSalle College Jakarta.

Juga diakui oleh Hanni Haerani, M.M, Principal Islamic Fashion Institute.
Partisipasi para siswa di JFW menjadi ajang bagi mereka untuk lebih dikenal publik dan media.

“Dengan tampil di panggung sebesar JFW, para siswa jadi bisa lebih percaya diri untuk menunjukkan karya mereka. Mereka juga lebih sungguh-sungguh dalam menghasilkan karya agar dapat diterima pasar MUSLIM ASIA khususnya, muslim Indonesia” tutur Hanni Haerani.

Islamic Fashion Institute presents bersama label KAMI tayang hari ini, 28 November 2021 pukul 16.00 WIB.
secara virtual melalui berbagai live streaming platform. Publik dunia bisa secara langsung dan utuh dapat menikmati jalannya pagelaran Akbar JFW 2022 kali ini di kanal;

°°°°√°°°°

Tentang Jakarta Fashion Week

Jakarta Fashion Week merupakan pekan mode utama di Indonesia sejak 2008. Didaulat sebagai platform penggerak industri mode Indonesia, Jakarta Fashion Week memberikan arahan bagi penggiat mode dan menyediakan arena prestisius untuk unjuk talenta serta kreativitas dunia fashion dalam negeri. Sepanjang tahun, Jakarta Fashion Week juga menggelar beragam program peningkatan kapasitas para pelaku industri fashion ke arah internasional.

000—000