Jakarta, 13 April 2023 – Salah satu permasalahan kesetaraan adalah hak akses
pekerjaan bagi masyarakat, terlebih hak pekerjaan bagi para penyandang disabilitas.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, penyandang disabilitas
usia produktif di Indonesia mencapai 17 juta orang dan hanya 7,6 juta orang saja
yang bekerja secara produktif. Selain itu, adanya diskriminasi juga menyebabkan
para penyandang disabilitas kesulitan mendapatkan hak pekerjaan yang setara
dengan masyarakat lain. Data ini menunjukkan bahwa perlu adanya dorongan dan
sosialisasi lebih lanjut untuk menurunkan stigma masyarakat terkait hak pekerjaan
bagi para penyandang disabilitas.

Didukung oleh Indika Foundation, Campaign melakukan serangkaian kampanye
guna mendukung penyandang disabilitas. Salah satunya adalah SEHATI Project
(Social Empowerment in Harmony and Alliance Towards Inclusion) bersama 12
komunitas/organisasi sosial untuk menyelenggarakan kampanye bertema
inklusivitas di aplikasi Campaign #ForChange. Sebanyak 2.378 supporter mengikuti
kampanye ini hingga menghasilkan 10.798 aksi kampanye sosial. Melalui project ini,
masyarakat diajak untuk meningkatkan kesetaraan, inklusivitas, dan toleransi bagi
para penyandang disabilitas.

Sebut saja kampanye yang diorganisir oleh Lingkar Sosial Indonesia. Organisasi
difabel ini menerbitkan kampanye yang bertajuk ‘Mari Inisiasi Kesehatan Disabilitas
dan Reproduksi’. Hasil donasi dari kampanye tersebut dipergunakan untuk pelatihan
menulis dan sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi bagi penyandang disabilitas
yang dihadiri oleh 20 peserta di Malang, Jawa Timur. Selain itu, terdapat pula
organisasi anak muda Generasi Pintar. Organisasi yang fokus pada isu
kemanusiaan dan kaum marjinal ini membuat kampanye ‘Merakit Inklusi’ yang
bertujuan untuk mengajak anak-anak muda menciptakan lingkungan yang inklusif.

Kampanye ini menghasilkan donasi sebanyak Rp 3 juta yang digunakan untuk
membuat kegiatan pengembangan kapasitas perempuan membuat konten yang
inklusif.

Engagement Lead Campaign, Ahmad Fathul Aziz, menyebutkan, para komunitas/organisasi sosial yang terlibat telah melalui berbagai seleksi. Hal ini dilakukan agar kampanye benar-benar berdampak positif, tidak hanya pada
masyarakat sekitar, tapi juga berdampak bagi para pendukung kampanyenya,
“Kampanye sosial ini dirancang untuk memberikan pesan yang dapat menumbuhkan
kesadaran terhadap isu sosial bagi para pendukungnya. Dampaknya bagi mereka
yang menyelesaikan aksi adalah mereka dapat lebih sensitif dan empati terhadap
permasalahan kesetaraan, baik itu bagi dirinya sendiri atau pun sekitar,” ungkapnya.

Senada dengan Aziz, Senior Program Officer Indika Foundation, William Cahyawan,
mengungkapkan, kolaborasi Indika Foundation bersama Campaign tidak hanya
sebatas membuat kampanye yang bagus tapi juga dapat menghasilkan dampak
nyata. “Bentuk dukungan INDIKA Foundation untuk Campaign berupa pelatihan
untuk (komunitas atau organisasi sosial) agar bisa belajar mengkreasikan program
yang tidak hanya bagus, tapi berdampak. Selain itu kerjasama ini juga menciptakan
peluang-peluang kolaborasi dan grant dengan komunitas-komunitas yang bertujuan
menciptakan sustainable collaboration dengan Campaign,” ujarnya.

Usaha untuk menumbuhkan kesetaraan, inklusivitas, dan toleransi tak berhenti
sampai di situ. Kamis (13/04), Campaign bersama Indika Foundation mengadakan
Media Event bertajuk “Mendukung Hak Akses Pekerjaan untuk Semua”. Acara ini
menghadirkan seorang Influencer Disabilitas dan Outdoor Enthusiast, Arrohma
Sukma, yang membagikan pengalamannya di dunia kerja. Sebelum ia diterima
sebagai seorang karyawati di sebuah bank di Indonesia, ia mengaku kesulitan
mencari kerja sebagai seorang disabilitas. “Waktu itu saya pernah melamar di
industri perkapalan, ketika saya diterima, mereka membatalkan karena mereka tahu
kaki saya harus diamputasi,” katanya.

Menurutnya, peraturan pemerintah untuk disabilitas saat ini masih sangat kurang.
Banyak fasilitas di dunia kerja yang tidak aksesibel untuk para difabel, khususnya
Tuna Daksa seperti dirinya. Selain itu, masyarakat dan penyedia lapangan kerja
seringkali menganggap bahwa penyandang disabilitas tidak cekatan, dan tidak
tanggap saat bekerja, “Menjadi seorang disabilitas bukan menjadi suatu kekurangan,
tetapi dengan keadaan ini, justru dapat menjadi kesempatan untuk menggali potensi
yang dimiliki. Perlu adanya kesadaran serta kampanye lebih lanjut bagi masyarakat
untuk meningkatkan kepedulian terhadap teman-teman disabilitas, mendukung,
serta memberikan peluang hak akses pekerjaan yang setara,” imbuhnya.

Isu kesetaraan adalah salah satu fokus Campaign. Dalam Aplikasi Campaign #ForChange pengguna dapat mendukung berbagai kampanye sosial dengan empat fokus isu, meliputi pendidikan, kesehatan, kesetaraan, dan lingkungan. Aplikasi ini
tidak hanya wadah untuk membuat dan mendukung kampanye sosial, tapi juga
membuka donasi tanpa mengeluarkan uang. Pengguna dapat mengunggah aplikasi
ini di Google Play Store atau App Store. Diluncurkan sejak 2018, aplikasi ini
memperoleh gelar Best App for Good dari Google Play Indonesia berkat komitmen
dan inovasinya terhadap dampak sosial.